Jakarta - Pemerintah akhirnya telah menunjuk
delegasinya, Erick Thohir, untuk bertemu dengan FIFA. Presiden Inter
Milan itu dijadwalkan terbang ke markas FIFA di Zurich pada akhir bulan
ini.
Beberapa waktu lalu, FIFA melalui suratnya mengatakan ingin mengajak pemerintah Indonesia untuk kembali duduk bersama. Dalam hal ini, pemerintah diwakili oleh Erick Thohir, sementara PSSI menunjuk Agum Gumelar sebagai wakilnya.
Pertemuan itu nantinya akan membahas tentang masa depan sepakbola Indonesia, mengingat pada Mei mendatang FIFA akan menggelar Kongres di Meksiko. Diharapkan sebelum kongres tersebut pembekuan PSSI bisa dicabut dan otomatis sanksi FIFA untuk Indonesia juga ikut dicabut.
Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, yakin tak ada lagi pembahasan tentang masa lalu dalam pertemuan itu. Tapi, pemerintah akan menyampaikan tentang keinginan mereformasi sepakbola tanah air.
"Yang jelas kami jamin apa yang dibicarakan Pak Erick di sana itu tidak lagi membicarakan masa lalu, itu adalah hal-hal yang konstruktif untuk dibicarakan ke depan," ungkap Gatot di kantornya, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
"Yang kedua, harus ada agenda yang jelas. Wajar sih kalau mau ke tempat seseorang seperti tamu tak diundang. Itu artinya pesan yang ingin disampaikan pemerintah adalah tentang bagaimana sih reformasi ke depan yang lebih baik. Tapi yang jelas kami jamin tidak ada cerita konflik masa lalu, bahkan masalah La Nyalla pun tak akan disinggung," kata dia.
Beberapa waktu lalu, FIFA melalui suratnya mengatakan ingin mengajak pemerintah Indonesia untuk kembali duduk bersama. Dalam hal ini, pemerintah diwakili oleh Erick Thohir, sementara PSSI menunjuk Agum Gumelar sebagai wakilnya.
Pertemuan itu nantinya akan membahas tentang masa depan sepakbola Indonesia, mengingat pada Mei mendatang FIFA akan menggelar Kongres di Meksiko. Diharapkan sebelum kongres tersebut pembekuan PSSI bisa dicabut dan otomatis sanksi FIFA untuk Indonesia juga ikut dicabut.
Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, yakin tak ada lagi pembahasan tentang masa lalu dalam pertemuan itu. Tapi, pemerintah akan menyampaikan tentang keinginan mereformasi sepakbola tanah air.
"Yang jelas kami jamin apa yang dibicarakan Pak Erick di sana itu tidak lagi membicarakan masa lalu, itu adalah hal-hal yang konstruktif untuk dibicarakan ke depan," ungkap Gatot di kantornya, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
"Yang kedua, harus ada agenda yang jelas. Wajar sih kalau mau ke tempat seseorang seperti tamu tak diundang. Itu artinya pesan yang ingin disampaikan pemerintah adalah tentang bagaimana sih reformasi ke depan yang lebih baik. Tapi yang jelas kami jamin tidak ada cerita konflik masa lalu, bahkan masalah La Nyalla pun tak akan disinggung," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar